JALAN RUSAK: JALAN PENGHUBUNG TIGA DESA RUSAK PARAH (PIRDANA/BULIAN POST) |
MARO
SEBO ULU, BPost -
Jalan alternatif yang menghubungkan tiga Desa diwilayah Kecamatan Maro Sebo
Ulu, hingga saat ini belum juga tersentuh perbaikan.
Padahal, jalan alternatif yang dibangun
sejak tahun 2005 lalu, yang panjangnya lebih kurang sekitar 6 Kilometer
tersebut, selalu digunakan oleh warga di tiga Desa, yakni Desa Tebing Tinggi,
Mekar Sari dan Desa Rawa Mekar.
Menurut Informasi yang berhasil
diperoleh menyebutkan, dalam tiga Desa tersebut lebih kurang ditempati oleh
warga yang berjumlah 600 Kepala Keluaraga (KK), dan mereka selalu menggunakan jalan
tersebut sebagai akses jalan alternatif.
Selain tiga Desa, terdapat dua dusun
yang ikut merasakan penderitaan selama hancurnya jalan tersebut, yakni Dusun
Wono Sari dan Dusun Tebing Jaya Empat.
Selain itu, Penderitaan akibat rusaknya
jalan tersebut, juga dirasakan oleh para tenaga pendidik (guru ) yang mengejar
di Desa setempat, yakni ada empat sekolah yang berada di dalam kawasan
tersebut.
Diantaranya, SMP Negeri 31, SDN 101, SDN
105 dan sekolah YKI. Hal itu disebabkan, karena para guru yang mengajar di
empat sekolah tersebut mayoritas berasal dari luar Desa yang setiap harinya
menggunakan jalan alternative itu untuk menuju kesekolah tempat mereka
mengajar.
Jamaluddin, salah seorang warga Desa
Rawa Mekar saat dikonfirmasi terkait kondisi jalan menceritakan. Belasan tahun
warga menderita dengan kondisi jalan yang sudah rusak parah, dan hanya
bisa pasrah dan berharap agar Pemerintah bisa menganggarkan untuk perbaikan
jalan itu.
"Iya, rusak parah jalan kami,
padahal jalan tersebut menghubungkan tiga desa. Apalagi jika turun hujan, jalan
sangat licin dan berlumpur. Jika warga ingin menjual hasil panennya, tak jarang
kendaraan terjebak ditengah jalan itu. Tunggu beberapa hari kemudian baru bisa
keluar untuk membawa hasil panennya," Kata Jamaluddin.
Sementara itu, Menanggapi keluhan warga,
Taufiq, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umun (PU) Batanghari mengatakan,
Keluhan warga di tiga Desa itu tetap akan direspon. Namun, dirinya menyarankan
agar warga membuat surat usulan dan laporan serta keluhan atas jalan yang rusak
tersebut.
"Saya hanya menyarankan agar warga
membuat surat laporan jalan rusak, setelah surat tersebut kami terima, maka
kami akan mengajukan usulan warga kepada Bupati," jelas Taufiq. (pir/jon)
Posting Komentar