KUALA
TUNGKAL,BPost-Kesejahteraan
sejumlah Perawat Kabupaten Tanjung Jabung Barat hingga saat ini belum terlihat.
Dalam setiap bulannya, seorang Perawat hanya menerima uang honor Rp 500.000,
dari Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Sejumlah kalangan menilai upah yang
diterima Perawat sangat tidak pantas. Sebab standar Upah Minimum Regional (UMR)
Provinsi Jambi 2015 mencapai angka Rp 1.700.000.
Salah satu Perawat Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Daut Arif, Kuala Tungkal mengatakan, jika gaji untuk parah honor yang diterima
hanya Rp 500 ribu perbulan.
“ Kalau upah yang Kami terima
segitu mana bisa maksimal bekerja, tentu Kami bepikir untuk mencari usaha lain yang
berdampak terhadap pekerjaan ini. Kalau bisa tolonglah honor kami di
perhatikan,” ucap salah satu Perawat.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia
(KNPI) Kabupaten Tanjab Barat, Suorayogi Saiful, menilai upah Perawat dari
Pemkab Tanjab Barat tidak akan mampu mensejahterakan kehidupan Perawat. Apalagi
upah Perawat sangat jauh dibawah UMR Provinsi Jambi.
“ Macam manabisa para pegawai khususnya Perawat
mau sejahtera, kalau pemerintah asal-asalan memberikan honor,” tegas Suprayogi Saiful.
Ia mengakui, permasalahan rendahnya upah
Perawat Kabupaten Tanjab Barat telah berlangsung sejak Lima tahun silam. Bahkan
dirinya mendengar langsung keluhan dari para Perawat yang berdinas di RSUD Daud
Arif, kalau upah dari Pemkab Tanjab Barat hanya Rp 500.000 setiap bulannya.
“ Bagaimana mengoptimalkan kinerja para
perwat, kalau gaji yang di terimah di bawah UMR kayak gitu. Untuk tenaga kerja
ini harus menjadi perhatian pemerintah, kan kasian mereka juga punya kebutuhan,”
tegasnya.
Belum ada keterangan resmi dari Dinas
Kesehatan Tanjab Barat dan pihak Rumah Sakit Daut Arif, terkait rendahnya upah
tenaga Perawat Tanjab Barat. Bulian Post berusaha menghubungi nomor telepon
pribadi pimpinan Dinkes Tanjab Barat dan Direktur RSUD Daud Arif. Hanya saja
kedua nomor tersebut tidak bersedia menjawab panggilan wartawan. (bp7/dia)
Posting Komentar